Pengertian Imperialisme, Jenis, dan Latar Belakangnya

Pengertian Imperialisme

Pengertian Imperialisme terkait kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada masa lampau tentu tak asing lagi di telinga. Namun, apa sebenarnya pengertian imperialisme?

Berikut di bahas pengertian, jenis imperialisme, latar belakang, serta perbedaan antara imperialisme dan kolonialisme, di kutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI (2019) karya Abdurakhman dan Arif Pradono.

Pengertian Imperialisme

Imperialisme berasal dari bahasa Latin ‘imperare’ yang berarti memerintah. Pengertian imperialisme adalah sistem politik untuk menguasai dunia bagi kepentingan negara penakluk dengan melakukan penjajahan-penjajahan sekaligus menanamkan pengaruh dalam segala aspek kehidupan di wilayah jajahannya.

Senada, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Sesuai definisi tersebut, maka tujuan imperialisme adalah untuk menjajah atau memerintah wilayah yang di kuasai secara tidak sah dan tak jarang mengorbankan penduduk setempat.

Perbedaan Imperialisme dan Kolonialisme

Istilah imperialisme kerap di anggap sama dengan kolonialisme karena sama-sama di anggap sebagai upaya penaklukan bangsa atau negara lain untuk di kuasai.

Selain itu, imperialisme dan kolonialisme juga sama-sama menguntungkan negara penguasa atau penjajahnya. Namun sebenarnya, ada perbedaan kolonialisme dan imperialisme dari sisi bahasa dan arti.

Kolonialisme berasal dari bahasa Latin ‘colonia’ yang berarti tanah permukiman jajahan. Pengertian kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan suatu negara melalui pembentukan permukiman di luar wilayah negaranya yang kemudian di nyatakan sebagai bagian wilayah negara tersebut.

Singkatnya, kolonialisme adalah penguasaan suatu negara atas satu wilayah lain. Sementara menurut KBBI, kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.

Jenis Imperialisme

Berikut jenis-jenis imperialisme.

1. Imperialisme Kuno

Kuno adalah imperialisme yang berlangsung pada zaman kuno sampai revolusi industri. Imperialisme ini menekankan perluasan wilayah suatu negara melalui penaklukan negara-negara lain.

2. Imperialisme Modern

Imperialisme modern adalah imperialisme yang berlangsung setelah revolusi industri pada abad ke-19 sampai akhir Perang Dunia II.

Tujuan imperialisme modern adalah untuk penguasaan bahan baku industri dan perluasan wilayah pasar untuk memasarkan hasil industri. Artinya, imperialisme ini lebih karena motif ekonomi.

3. Imperialisme Ultamodern

Ultamodern adalah imperialisme yang berlangsung setelah Perang Dunia II sampai sekarang. Imperialisme ini menekankan penguasaan mental, ideologi, dan psikologi suatu negara kepada negara lain.

Latar Belakang Imperialisme

Setelah mengetahui pengertian imperialisme dan jenis-jenisnya, tentu ada pula penyebab sistem politik ini muncul. Salah satu contoh imperialisme adalah apa yang pernah terjadi pada Indonesia di era penjajahan.

Imperialisme di Indonesia di lakukan oleh bangsa Eropa. Berikut latar belakang imperialisme di Indonesia.

1. Jatuhnya Konstantinopel ke Turki Utsmani

Salah satu penyebab imperialisme di Indonesia adalah jatuhnya Konstatinopel ke Turki Utsmani. Konstatinopel adalah ibu kota Romawi Timur (Byzantium).

Dulu, Konstatinopel merupakan pusat perdagangan rempah-rempah Eropa di kawasan Laut Tengah. Akses ke Konstatinopel pun dulu terbuka.

Namun sejak jatuh ke tangan Turki Utsmani pada 1453, akses perdagangan Konstatinopel jadi tertutup. Harga rempah-rempah pun melambung tinggi di pasar Eropa, sehingga bangsa Eropa mulai mencari sumber rempah-rempah baru yang lebih murah.

Mulanya, bangsa Eropa yang mencari rempah ke Indonesia adalah Portugis dan Spanyol. Kemudian, datang pula Belanda dan Inggris. Semuanya yang semula hanya ingin mendapatkan rempah-rempah berubah menjadi ingin menguasai Nusantara dengan menerapkan imperialisme.

Dari sini dapat di simpulkan, contoh negara imperialisme atau yang menerapkan sistem politik ini adalah Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris di Indonesia.

2. Gold, Glory, dan Gospel

Selain ingin mencari rempah-rempah, para bangsa Eropa juga ingin mencapai tujuan Gold atau harta, Glory atau kekuasaan, dan Gospel atau penyebaran agama di Indonesia. Makanya, mereka berusaha menguasai Tanah Air pada era penjajahan.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa

Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tengah berkembang di Eropa ketika masa penjajahan. Maka dari itu, mereka sudah mengenal sistem kompas, pe.ayaran, hingga konstruksi kapal yang dapat di gunakan untuk berjelajah jauh sampai ke Nusantara.

Begitu juga dengan sistem persenjataan yang mendukung keberhasilan untuk perang dan menguasai suatu wilayah, semuanya juga telah berkembang di Eropa.

4. Pengaruh tulisan Marco Polo

Marco Polo adalah pedagang asal Venesia, Italia yang telah menjelajahi bumi, termasuk kekayaan rempah-rempah di bumi bagian timur. Kisah perjalanannya tertuang dalam buku dan beredar di Eropa.

5. Semangat menaklukkan kembali

Semangat menaklukkan kembali atau reconquista hegemoni Kristen Eropa atas kekuasaan Islam yang pernah menguasai Semenanjung Iberia sekitar Spanyol dan Portugis juga berkembang pada era sebelum penjajahan.

Hal ini turut mendasari terjadinya imperialisme, khususnya di daerah Asia yang memiliki banyak Kerajaan Islam.

Demikian www.ngilngof.com memberikan penjelasan pengertian imperialisme, jenis, dan latar belakangnya. Semoga bermanfaat.

bet slot